Tugas Pokok Survey

TUGAS POKOK SURVEY
1.    Pengukuran  original topografi
2.    Pengukuran expose batubara
3.    Pengukuran progress
4.    Pengukuran coal inventory
5.    Pasang batas freeface batubara
6.    Pengukuran situasi
a.    Situasi tambang
b.    Situasi disposal
7.    Pemasangan batas (stake out)
a.    Batas tambang
b.    Batas land clearing
c.    Batas disposal
8.    Mencari anjir

TUGAS TIDAK POKOK SURVEY
1.    Pengukuran lokasi blasting
1.    Pemasangan batas (stake out)
a.    Batas blasting
b.  Batas kualitas batubara

Pekerjaan harian survey :
b.    Mengukur expose batubara
c.    Mengukur progress / mine out batubara
d.    Mengukur original
e.    Sending data hasil pengukuran
f.    Mengambil loading point
g.    Mengukur elevasi air di tambang

Pekerjaan mingguan survey :
a.    Mengukur situasi tambang
b.    Mengukur situasi disposal
c.    Mengukur inventory coal
d.    Membuat peta weekly plan activities
e.    Memasang design tambang
f.    Menghitung inventory coal (volume batubara & OB yang telah digali)

Pekerjaan bulanan survey :
a.    Mengukur progress bulanan / joint survey
b.    Menghitung volume batubara dan overburden

1. Pengukuran  Original Topografi
Pengukuran original topografi adalah pengukuran terhadap topografi awal pada suatu daerah atau lokasi yang sudah dilakukan land clearing yang akan dilakukan operasi penambangan,yang nantinya digunakan untuk perhitungan volume cutting out sebagai bahan penagihan kepada perusahaan Owner. Dalam pengukuran ini dilakukan oleh Tim Survey kontraktor dengan Tim Survey perusahaan Owner (joint survey).

2. Pengukuran Progress
       Pengukuran progress adalah pengukuran terhadap perkembangan atau kemajuan dari kegiatan penambangan . Pengukuran progress  dibagi menjadi dua jenis,yaitu:
Progress adalah pengukuran progress yang dilakukan setiap ada kemajuan pada lokasi tambang / mine out.Progress cicilan  harus dilakukan segera ,sebelum  pada lokasi itu dilakukan penimbunan (back fill),agar data progress tetap diperoleh.
Progress Bulanan
Progress bulanan dilakukan pada setiap akhir bulan yang bertujuan untuk menghitung volume cutting out selama satu bulan terhadap topografi awal (original topografi) atau topografi bulan sebelumnya.Data progress bulanan ini dapat diperoleh pula dari data progress cicilan selama tidak ada perubahan pada lokasi tersebut.
     Dalam survey progress pengerjaannya dilakukan oleh Tim Survey kontraktor dan Tim Survey perusahaan Owner (joint survey).

3. Pengukuran Coal Inventory
Pengukuran coal inventory adalah pengukuran pada coal expose yang bertujuan untuk menghitung jumlah volume cadangan batu bara yang terexpose ,dan analisa terhadap model geologi yang dibuat dengan kondisi aktualnya.

4. Pengukuran Situasi
   Pengukuran situasi bertujuan untuk mengetahui kondisi terakhir dari tambang baik pada front-front kerja ,jalan,parit,tanggul, dan lain-lain.Pengukuran ini berguna untuk pembuatan rencana atau plan dan desain berikutnya.Di sini survey situasi yang dilakukan adalah situasi tambang dan situasi disposal.
Situasi Tambang adalah pengukuran situasi pada lokasi-lokasi kerja atau lokasi penambangan yang berguna untuk pengontrolan lokasi tambang (apakah bentuk dan arah penambangan sesuai dengan desain),mengetahui situasi kemajuan tambang,inventory Ob dan batu bara, maupun untuk acuan pembuatan desain dan plan berikutnya.
Situasi Disposal dan IPD (In Pit Dump)
Pengukuran situasi disposal dan IPD bertujuan untuk mengetahui perkembangan atau penambahan dari disposal dan IPD yang masih aktif,serta menghitung berapa sisa daya tampungnya sesuai dengan rencana yang telah dibuat,agar penimbunannya  tidak melebihi design yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya design yang ada.

5.Pengukuran lokasi blasting
   Pengukuran lokasi blasting bertujuan agar dalam penentuan lokasi blasting berikutnya tidak terjadi over lap dan digunakan untuk data perhitungan blasting recovery.

6.Pemasangan batas (Stake Out)
   pemasangan batas di dalam pekerjaan survey ada beberapa macam ,diantaranya  adalah sebagai berikut:                                                                                                                                                                                    
Batas tambang
pemasangan batas tambang ini bertujuan untuk memberikan batas ekonomis penambangan agar tidak terjadi Over Cut yang mengakibatkan penambahan nilai stripping ratio (SR) ,dan Under Cut yang mengakibatkan batu bara tertinggal (Loss Coal).Batas tambang ini ditentukan oleh perusahaan owner beredasar nilai ekonomisnya dan agar final design dapat tercapai.
Batas prioritas
Batas prioritas adalah batas penambangan yang diutamakan untuk  dilakukan operasi penambangan.Batas ini juga ditentukan oleh perusahaan owner berdasar dari kebutuhan jumlah  dan kualitas batu bara yang dibutuhkan.Batas ini bertujuan agar proses penambangan dapat terarah , teratur ,dan sesuai dengan desain, sehingga target yang ditentukan dapat tercapai.
Batas Blasting
Pemasangan batas blasting bertujuan agar tidak terjadi Over Lap dan  agar lokasi blasting dapat terarah dan teratur serta dapat juga digunakan sebagai acuan dalam penentuan lokasi blasting berikutnya.
Batas Land Clearing
Pemasangan batas land clearing ini dibuat berdasar pada plan atau desain area yang akan dilakukan kegiatan panambangan yang telah dibuat oleh PT.Berau Coal.Pemasangan batas land clearing ini bertujuan agar dalam pekerjaan land clearing tidak terlalu meluas atau menyasuaikan pada plan daerah penambangan.Biasanya pemasangan batas land clearing ini diberi toleransi   20 meter dari out crop.
Batas Kualitas Batu bara
Pemasangan batas batu bara ini  adalah pemasangan batas antara batu bara yang berbeda kualitasnya.Misalnya High Sodium dan Low Sodium, High Ash dan Low Ash, ataupun High Sulfur dan Low Sulfur,agar dalam pengambilannya tidak tercampur.
Batas Disposal atau IPD
Pemasangan batas disposal atau IPD bertujuan agar penambahan disposal atau IPD tersebut tidak melabihi dari rencana atau desain yang telah dibuat.
Dalam pelaksanaan stake out ini,syarat utamanya adalah koordinatnya harus sudah diketahui berdasar design yang telah ada.Setelah titik terpasang ,maka pada titik tersebut harus diberi pita kode yang berguna sebagai panduan kepada pelaksana